30032025q1-2.124 "Kalimat"
Dan tatkala telah diuji Ibrahim oleh TuhanNya dengan beberapa kalimat, maka telah dipenuhinya semuanya.
Diapun berfirman : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan engkau Imam bagi manusia.
Dia berkata : Dan juga dari antara anak cucuku
Berfirman Dia : Tidaklah akan mencapai perjanjianKu itu kepada orang-orang yang zalim
(2.124)
***
Dengan ini diperingatkan kembali siapa Ibrahim. Yang dibanggakan oleh kedua suku bangsa Bani Israil dan Bani Ismail sebagai nenek-moyang mereka. Itulah seorang besar yang telah lulus dari berbagai ujian.
Tuhan telah mengujinya dengan beberapa kalimat, artinya beberapa ketentuan dari Tuhan.
Dia telah diuji seketika menentang orang negerinya dan ayahnya sendiri yang menyembah berhala. Dia telah diuji sampai dibakar orang. Dia telah diuji, apakah kampung halaman yang lebih dikasihinya ataukah keyakinannya? Dia telah tinggalkan kampung halaman karena menegakkan keyakinan. Dia telah diuji karena sampai tua tidak beroleh putera. Dan setelah dia tua mendapat putera yang diharapkan, maka diuji pula, disuruh menyembelih puteranya yang dicintainya itu. Dan berbagai ujian yang lain.
"Maka telah dipenuhinya semuanya". Telah dipenuhinya sekalian ujian itu. Telah dilaluinya dengan selamat dan jaya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dan Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas : "Kalimat-kalimat yang diujikan kepadanya itu, dan telah dipenuhinya semuanya. Dia telah memisah dari kaumnya karena Allah memerintahkannya memisahkan diri. Perdebatannya dengan raja Nambrudz tentang kekuasaan Allah menghidupkan dan mematikan. Kesabaran hatinya tatkala dia dilemparkan ke dalam api menyala, tidak lain karena mempertahankan pendiriannya tentang keesaan Allah. Setelah itu dia hijrah dari kampung halamannya, karena Tuhan yang menyuruh. Ujian Tuhan kepadanya seketika dia didatangi tetamu, seketika tetamu itu singgah kepadanya dalam perjalanan membawa azab kepada kaum Luth. Dan ujian kepadanya dengan menyuruh menyembelih puteranya."
Di dalam riwayat yang dikeluarkan oleh Abd bin Humaid dan Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim dari al-Hasan, ia berkata : "Ibrahim telah diuji dengan kelap-kelipnya bintang, diapun lulus. Dia diuji dengan bulan, diapun lulus. Kemudian diuji dengan matahari, itupun dia lulus. Diuji dengan hijrah, diapun lulus. Diuji pula dengan menyuruh menyembelih anak kandungnya sendiri, itupun dia lulus. Padahal waktu itu usianya telah 80 tahun."
Setelah dilaluinya segala ujian itu dan dipenuhinya dengan sebaik-baiknya, "Diapun berfirman : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan engkau Imam bagi manusia."
Setelah beliau lulus dalam berbagai ragam ujian yang berat itu barulah Tuhan memberikan jabatan kepadanya, yaitu menjadi Imam bagi manusia. Imam ialah orang yang diikut. Orang yang menjadi pelopor, yang patut ditiru diteladan, baik berkenaan dengan agama atau ibadat, atau akhlak.
Setelah jabatan Imam itu diberikan Tuhan, Ibrahimpun mengemukakan permohonan : "Dan juga dari antara anak cucuku".
Sebagai seorang ayah yang besar yang bercita-cita jauh, Ibrahim memohonkan supaya jabatan Imam itu diberikan pula kepada orang-orang yang dipilih Tuhan dari kalangan anak-cucunya. Moga-moga timbullah kiranya orang-orang yang akan menyambung usahanya.
Permohonan itu disambut oleh Tuhan : "Tidaklah akan mencapai perjanjianKu itu kepada orang-orang yang zalim."
Permohonannya dikabulkan Tuhan. Bahwasanya dalam kalangan anak cucu keturunannya memang akan ada yang dijadikan Imam pula, sebagai pelanjut dari usahanya. Akan ada Imam, tetapi janji itu tidak akan berlaku pada anak-cucunya yang zalim.
Keutamaan budi, ketinggian agama dan ibadat bukanlah didapat karena keturunan. Yang akan naik hanyalah orang yang sanggup menghadapi ujian, sebagaimana Ibrahim juga. Ibrahim telah memenuhi segala ujian dengan selamat, baru diangkat menjadi Imam. Bagaimana anak cucunya akan langsung saja menjadi Imam, kalau mereka tidak lulus dalam ujian atau zalim di dalam hidup. Imamat yang sejati tidaklah mudah didapat oleh sembarang orang. Kekayaan harta bisa diwariskan kepada anak. Pangkat jabatan jadi Raja boleh diturunkan, tetapi Imamat yang sejati haruslah melalui ujian.
Di dalam 32.24, Tuhan menjelaskan pula bahwa di antara pengikut-pengikut Nabi Musa ada yang diangkat Tuhan menjadi Imam, diberi pula petunjuk dan pimpinan, setelah ternyata betapa keteguhan hati, ketabahan mereka dan sabar mereka menempuh berbagai ujian hidup.
"We raised from among them leaders, guiding by Our command, when they patiently endured and firmly believed in Our signs." (32.24)
Keturunan Ibrahim terbagi dua, yaitu Bani Ismail dan Bani Israil. Pada kedua cabang turunan ini, terdapatlah beberapa orang Imam ikutan orang banyak. Terakhir sekali Muhammad s.a.w. Imam Dunia dari keturunan Ismail.