13022025

Musholla itu terletak di tepi jalan raya yang cukup ramai. Bagian selasar luarnya juga dipakai untuk tempat shalat, kalau jamaahnya sedang membludak. Selasar luar itu terletak tepat di tepi jalan raya, hanya dipisahkan oleh pagar yang cukup pendek. Jika ada orang yang berdiri shalat di selasar itu, pandangannya langsung menghadap orang-orang yang lalu lalang di jalan raya. Bisa tidak khusyuk.

Oleh karena itu, DKM musholla biasanya membangun sebuah tenda sederhana menggunakan kain sebagai sisi tembok darurat selasar luar. Agar pengguna jalan tidak bisa melihat orang shalat, dan begitu juga sebaliknya.

Tenda itu hanya dibangun pada saat-saat penting, khususnya ketika jamaah sedang membludak.

Salah satu saat penting itu adalah hari ini. Nisfu sya'ban.

Mulai magrib, jamaah datang cukup membludak. DKM musholla sampai menyewa ruko yang ada tepat di samping musholla sebagai ruangan tempat shalat tambahan bagi ibu-ibu.

Setelah shalat magrib, dilanjutkan dengan penyampaian instruksi oleh pak ustad kepada jamaah untuk melaksanakan shalat nisfu syaban secara sendiri-sendiri.

Setelah shalat, dilanjutkan dengan pembacaan Surah Yasin secara bersama-sama, dipimpin oleh imam. Dilakukan sebanyak tiga kali. Sebelum memulai pembacaan, pak imam mengingatkan jamaah untuk membaca dengan perlahan, tartil, dan tidak mendahului komando bacaan dari pak imam.

Selanjutnya, disambung oleh penyampaian sambutan oleh DKM, terutama mengenai teknis persiapan penyelenggaraan shalat tarawih yang akan segera dilakukan bulan Ramadhan depan. Ada beberapa poin utama yang disampaikan, terutama mengenai instalasi AC baru di ruang utama, himbauan kepada jamaah agar selalu menutup pintu ruang utama ketika AC sedang menyala, hingga pengumuman lebih detil mengenai sewa ruko untuk ruang shalat tambahan. 

Karena AC masih kurang dingin, DKM menyarankan imam untuk memanggil tukang AC kembali. Pak RT di pojok belakang tiba-tiba mengusulkan penambahan satu unit AC baru di ruang utama, yang langsung disambut riuh para jamaah.

Pak DKM bilang, peralihan sistem kipas angin menjadi AC dilakukan agar imam tarawih tidak kepanasan lagi. Sebelumnya, jika menggunakan kipas angin, para jamaah dapat merasakan kesejukan, namun pak imam di depan mandi keringat sendirian. Hal ini dikarenakan posisi pemasangan beberapa kipas angin utama yang membelakangi posisi mihrab imam. 

Sambutan DKM selesai, sudah masuk isya. Azan dilantunkan, langsung disambung dengan iqamah, tanpa jeda. 

Lalu dilanjutkan dengan shalat isya berjamaah, dan bubar.



Popular posts from this blog

020220250839a

23022025